Perjuangan Ulama Sufi di Medan Jihad Dalam Menegakkan Islam
Tetapi apakah jihad mereka sesuai dengan peraturan
al-Qur`an dan sunnah Nabi, kenapa banyak umat islam yang mereka bunuh dengan
letupan bom, berapa banyak nyawa melayang dengan serangan bom rakitan yang
diledakkan oleh mereka, berapa banyak perempuan yang jadi janda hanya karena
tidak faham makna jihad sebenarnya, berapa banyak anak-anak menjadi yatim
karena bom bunuh diri, Bali yang indah digoncang oleh bom atas nama jihad
mereka, Jakarta yang megah diserang bom atas nama jihad, Besawir Pakistan yang
meriah hancur luluh lantah dihantam bom bunuh diri atas nama jihad, Syarmun
Syeikh Mesir yang cerah tidak ketinggalan di bom oleh mereka, somalia menjadi
tempat darah bersimbah hanya atas nama jihad, yang mati juga orang islam, yang
diperangi juga orang islam, inikah jihad mereka, padahal Rasulullah saw
melarang kita untuk membunuh kafir Zimmi, bagaimana pula mereka membunuh umat
islam?
Para ulama sufi dari dahulunya memang sudah dikenal tangguh
di medan perang, mereka tidak pernah takut mengikuti peperangan, tetapi mereka
tidak suka membesar-besarkan keikutsertaan mereka di dalam peperangan, karena
hal tersebut bisa membuat niat tidak ikhlas. Sebab itulah Imam Bukhari
meletakkan hadits niat di dalam bab berjihad fisabilillah, karena niat yang
ikhlas dalam bejihad sangat penting sekali, orang yang mati dalam peperangan
fisabilillah jika tidak memiliki niat yang ikhlas maka dia mati sia-sia tidak
mendapatkan gelar syahid.
Tetapi diantara para Sufi yang mengikuti peperangan
melawan kaum kuffar ada terdapat sebagiannya yang telah ditulis oleh sejarah,
diantara ulama-ulama sufi yang mengikuti peperangan melawan musuh adalah :
1 - Imam Abu Hasan Syadzuli, sebagai Imam Sufi yang
teragung, dan telah menggambungkan ilmu hakikat dan syari`at, Qutub pada
zamannya, mengikuti peperangan yang terjadi di Kota Mansurah ( Mesir ) pada
tahun 642 hijriyah. Walaupun umur beliau telah melewati enam puluh tahun, mata
beliau telah buta tetapi tidak mematikan semangatnya untuk menyertai jihad
fisabilillah. Siang malam beliau berdo`a agar Allah memberikan kemenangan dalam
peperangan melawan pasukan Salib yang datang melalui kota Dimyath. Akhirnya
pada suatu malam beliau mendapat kabar gembira dari Rasulullah saw dalam
mimpinya tentang kemenangan umat islam. Sulthan ulama izzuddin Abdussalam
meminta pasukan Islam mendengarkan kabar gembira dari Syeikh Abu Hasan Syadzuli
sehingga kabar gembira tersebut menjadi kenyataan yang indah, pasukan salib
dapat dikalahkan bahkan Raja Lois IX ditawan oleh umat islam dan diletakkan
dirumah Ibnu Luqman dikota Mansurah ini terjadi pada tahun 648, tempat ini
masih ada sampai sekarang, syeikh Abu Hasan meninggal dunia pada tahun 656
hijriyah dan dikuburkan di Humaisara. (1 )
2 - Syeikhul Islam Sulthonul ulama al-Mujtahid Izzuddin
Abdussalam merupakan seorang sufi yang hebat dan berani, beliau merupakan ulama
yang sangat ditakuti dan di segani, tidak hanya ahli dalam ilmu agama tetapi
juga ikut tampil didalam peperangan melawan musuh islam, keberaniannya juga
terlihat dihadapan para pemerintahan islam yang tidak patuh terhadap ajaran
agama, beliau juga selalu mengikuti pengajian Syeikh Abu Hasan Syadzili dan
sangat menghormatinya, diantara peperangan yang beliau ikuti adalah :
a ) Peperangan Salib yang terjadi di kota Mansurah
menghadang pasukan musuk yang datang melalui kota Dimyath menuju kota Kairo,
didalam peperangan ini beliau beserta Syeikh Abu Hasan Syadzuli ikut terjung
langsung ke medan jihad sehingga tertawannya Raja Lois IX, diantara peristiwa
yang sangat dikenang ketika itu adalah teriakan Syeikh Izzuddin kepada angin
ketika melihat banyaknya kapal-kapal perang Francis yang menghadap ke dermaga
Dimyath, dengan suara yang kuat Syeikh Izzuddin berkata : ” Wahai angin
hancurkan meraka “, ketika itu juga angin menghancurkan kapal-kapal perang
Francis, sehingga seorang prajurit muslim mengatakan : Segala puji bagi Allah
yang telah melihatkan kepada kami dari golongan umat Nabi Muhammad yang telah
Allah mudahkan untuk menundukkan angin.
b) Peperangan melawan Tatar, ketika itu Tatar telah
menguasai Baghdad dan ingin menuju Syam, mendengar kabar kedatangan tentra
Tatar yang tidak berprikemanusian dan terkenal biadap, maka Sulton Saifuddin
Quthruz mempersiapkan tentera untuk menyerang pasukan Tatar, tetapi serangan
tersebut setelah hari raya, Syeikh Izzuddin menyeru kepada Sulthan agar
menyerang mereka ketika bulan ramadhan dan menjanjikannya dengan kemenangan,
janji tersebut menjadi kenyataan sehingga pasukan Tatar ( Mongngolia ) kalah didalam
peperangan Ainul Jalut pada tahun 658 hijriyah. Beliau meninggal dunia tahun
660 hijriyah (2 ).
3 – Pangeran Abdul Qadir al-Jaza`iri, seorang yang ahli
didalam ilmu hadits dan tasawuf yang memiliki sifat tawadhu` dan rendah hati,
tetapi tidak ingin negerinya dijajah oleh Francis, beliau menyerang tentera
musuh dengan gagah berani sehingga melemahkan pasukkan Francis dan keuangan
mereka, peperangan ini memakan waktu lebih dari tujuh belas tahun lamanya.(3 ).
4 -Syeikh Ahmad Syarif Sanusi, ketika Syeikh Ahmad telah
dilantik menjadi pemimpin Zawiyah Tariqah Sanusiyah pada tahun 1900 Masehi
bertepatan tahun 1320 Hijriyah, beliau langsung menyatakan perang melawan musuh
Allah penjajah tanah air mereka, gerakan ini membuat pasukkan Francis kewalahan
menghadapi serangan pasukan Sanusiyah, ketika itu juga pasukan Italia telah
menguasai Barqah, tetapi mendapat perlawanan dari Syeikh Ahmad Syarif Sanusi,
perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan sehingga beliau meninggal dengan
tenang di kota Madinah setelah datang dari Syam.( 4 )
5 – Umar Mukhtar, seorang tenaga pendidik di Jawiyah
Sanusiyah yang telah mengambil Tariqah dari Mursyid Sanusiyah, beliau mengajak
murid-muridnya untuk berjihad fisabilillah melawan Italia yang telah menduduki
kota Banghazi Libya, beliau telah memerangi Italia sebanyak 263 kali dalam masa
duapuluh bulan saja, membuat Pasukkan Italia marah dan mengepung pasukkannya,
sehingga banyak tentera islam yang menyertainya jatuh gugur menghadap Allah,
akhirnya beliau ditangkap dan dipenjara selama empat hari, kemudian dihukum
gantung sampai mati pada tahun 1350 hijriyah.( 5 )
6 – Muhammad Izzuddin Qassam Syadzuli, beliau merupakan
seorang syeikh Jawiyah Syadzuliyah di gunung al-Adhamiyah dibahagian negeri
Suria, setelah selesai perang dunia pertama tahun 1918 M negeri Francis
menjajah bahagian tepi pantai Suria, ketika itu beliau mengajak para muridnya
untuk mengangkat senjata menyerang penjajahan Francis, beliau juga turut perang
melawan Israel yang telah menduduki Palestina, pada tahun 1934 meletus revolusi
sehingga beliau gugur Syahid dalam peperangan, kemudian dikuburkan di Haifa,
murid-muridnya sampai sekarang masih ada dan memiliki pasukkan yang berani
didalam peperangan, pasukkan itu adalah Kata`ib Izzuddin Qassam. ( 6 )
Masih banyak lagi pahlawan-pahlawan sufi yang gugur
didalam peperangan baik yang dicatat di dalam sejarah maupun tidak tertera,
semoga Allah melimpahkan surga kepada mereka dan kita semua.
Catatan Kaki :
( 1 ) Bayanul Jazim Anna Tasawuf litazkiyatil Insan Nahjul
Lazim karya Sa`id Abul `As`ad : 132, Tabaqat Syadzuliyah al-Kubra karya Abu Ali
Hasan bin Muhammad al-Faasi : 20. Husnul Muhadharah Fi Tarikhi Mesr Wal Qahirah
Karya Imam Sayuti : 1 /401.
( 2 ) Bayanul Jazim : 133 , Husnul Muhadharah Fi Tarikh
Mesr wal Qahirah : 1 / 142, Maktabah al-`Ashriyah Lubnan.
( 3 ) Bayanul Jazim : 134
( 4 ) Bayanul Jazim : 136
( 5 ) Natsrul Jawahir Wa Dururu Fi Ulama Qarni Rabi`
`Asyar :1/939, Bayanul Jazim : 144.
( 6 ) Natsrul Jawahir Wa Dururu Fi Ulama Qarni Rabi`
`Asyar : 2 / 1352.
Penulis : al-Ustadz
Husni Allangkati Hafidzahullah :
Medan, Sumatra Utara, Indonesia Lahir di Besitang Langkat
tarikh 26 Dzulqa`idah 1400 H,Tamat SDN 050780 thn 1992, Ijazah Tsanawiyah
Negeri 31 Mei 1996,Ijazah Tsanawiyah Ma`had Musthafawiyah 1997 M,
Musthafa,Ijazah Mas 29 Mei 1999 M, Ijazah Lisence Universitas Al-Azhar 2004 M,
Ijazah Defloma Master Ma`had Ali Darasat Islamiyah 17 Januari 2007 M, Kuliyah
Usuluddin al-Azhar Jurusan Hadits Syarif.
http://ashhabur-royi.blogspot.com
0 komentar: