REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sebuah Injil berusia 1.500
tahun yang menceritakan kedatangan Nabi Muhammad SAW ditemukan di Turki.
Kabarnya, Gereja Vatikan telah meminta secara resmi kepada pemerintah Turki
untuk melihat Injil yang tersimpan selama 12 tahun di negara tersebut.
Menteri Budaya dan Pariwisata Turki,
Ertugul Gunay mengatakan sejalan dengan keyakinan Islam, Injil ini
memperlakukan Yesus sebagai manusia bukan Tuhan. Fakta ini, sekaligus menolak
ide konsep tritunggal dan penyaliban Yesus.
"Disebutkan injil ini, Yesus
berkata kepada salah seorang pendeta, bagaimana kami memanggil mesias? Muhammad
adalah nama yang diberkati," kata dia membacakan salah satu ayat dalam
Injil seperti dikutip alarabiya.net, Senin (27/2).
Gunay menuturkan dalam injil ini
juga disebutkan Yesus sendiri menyangkal menjadi Mesias. Yesus mengatakan bahwa
Mesias itu adalah keturunan Ismail yakni orang Arab.
Sebelumnya, Umat Islam sendiri
mengklai pesan kedatangan Muhammad SAW juga terdapat dalam injil Barnabas,
Markus, Matius, Lukas dan Yohannas.
Gunay mengatakan pihak Vatikan telah
meminta salinan injil tersebut saat Injil tersebut hendak diselundupkan ke luar
Turki pada tahun 2000. Kini, Injil tersebut berada dalam brankas pengadilan
Ankara. Nantinya, Injil tersebut akan diserahkan kepada Museum Etnografi
Ankara.
Meski demikian, kalangan Gereja
skeptis dengan keaslian Injil tersebut. Seorang pendeta Protestan Ihsan Ozbek
mengatakan Injil itu berasal dari abad ke-5 atau ke-6. Sementara Barnabas, yang
merupakan pemeluk pertama Kristen hidup pada abad pertama.
"Salinan Injil di Ankara
mungkin telah ditulis ulang oleh salah seorang pengikut Barnabas," kata
dia.
Sebab, lanjutnya, ada jeda 500 tahun
antara Barnabas dan penulisan salinan Inkjil. "Umat Islam mungkin akan
kecewa bahwa Injil ini tidak ada hubungannya dengan injil Barnabas,"
ujarnya.
Sementara Profesor Omer Faruk
menilai Injil itu perlu ditelusuri lebih lanjut guna memastikan Injil itu
dibuat oleh Barnabas atau pengikutnya.
Senin, 27 Pebruari 2012 15:23 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL --
Pemerintah Turki telah mengkonfimasi sebuah injil kuno yang diprediksi berusia
1500 tahun. Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi Muhammad
SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Bahkan Alkitab rahasia ini memicu
minat yang serius dari Vatikan. Paus Benediktus XVI mengaku ingin melihat buku
1.500 tahun lalu. Sebagian orang memprediksi Injil ini adalah Injil Barnabas,
yang telah disembunyikan oleh Turki selama 12 tahun terakhir.
Menurut mailonline, injil yang
ditulis tangan dengan tinta emas itu menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa
yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan
ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus.
Injil kuno berusia 1.500 tahun ini
bersampu kulit hewan, ditemukan polisi Turki selama operasi anti penyeludupan
di tahun 2000 lalu. Alkitab kuno ini sekarang di simpan di Museum Etnografi di
Ankara, Turki.
Sebuah fotokopi satu halaman dari
naskah kuno tulisan tangan Injil ini dihargai 1,5 juta poundsterling. Menteri
Budaya dan Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay mengatakan, buku tersebut bisa
menjadi versi asli dari Injil. Dan sempat tersingkir akibat penindasan
keyakinan Gereja Kristen yang menganggap pandangan sesat kitab yang memprediksi
kedatangan penerus Yesus.
Gunay juga mengatakan Vatikan telah
membuat permintaan resmi untuk melihat kitab dari teks yang kontroversial
menurut keyakinan Kristen ini. Kitab ini berada diluar pandangan iman Kristen
sesuai Alkitab Injil lain seperti Markus, Matius, Lukas dan Yohanes.
0 komentar: